Skip to content
Home » Sentuhan Jepang di Rumah Sehat Modern : Fasad Tegas, Interior Bak Resor

Sentuhan Jepang di Rumah Sehat Modern : Fasad Tegas, Interior Bak Resor

Originally published in JawaPos.com on February 7th, 2021
Editor: Ilham Safutra
Reporter: fam/c14/ayi

Click here to see the original article.


Wajah rumah nan kukuh membalut ruangan-ruangan yang lapang dan terang. Konsep rumah modern ala Jepang menjadikan hunian terlindung dan berfungsi maksimal, tanpa menghilangkan suasana homey.

SIMPEL dan modern. Dua kata itu mewakili konsep rumah yang diinginkan klien Yohanes I. Limandjaya dua tahun lalu. Arsitek yang berbasis di Surabaya tersebut menceritakan, klien menginginkan hunian low-maintenance. ”Dia ingin rumah ’bersih’. Di taman enggak mau ada rumput karena susah merawatnya,” ungkapnya.

Yohanes menjelaskan, ketika menangani proyek, dirinya baru saja berpelesir dari Jepang. Konsep modern itu pun dia kombinasikan dengan gaya arsitektur khas Negeri Sakura tersebut. Dari luar, fasad tampil tegas dan kukuh. Materialnya pun solid –didominasi concrete, kayu, dan baja. Area luar itu juga terintegrasi dengan sensor sistem keamanan.

Di dalam pagar, barulah suasana homey terasa. Teras samping disulap menjadi ruang berkumpul. ”Owner rumah sering nongkrong. Jadi, dia minta ruang publiknya lapang,” lanjut Yohanes. Dia menjelaskan, peneduh teras dibuat dengan material canggih. Para-para yang digunakan berupa bilah kayu olahan sekam bakar.

”Bahannya kuat, ringan, tahan cuaca, dan api. Namun, dari segi harga, relatif mahal,” paparnya alumnus Universitas Kristen Petra Surabaya itu. Teras samping dipermanis taman kering yang dipadukan bonsai, khas zen garden.

Area itu terhubung langsung dengan ruang keluarga dan dapur kering. Dengan demikian, daya tampungnya lebih luas. Yohanes menjelaskan, proyek J House tak menuntut kebutuhan ruangan yang njelimet. Ruang privat dipusatkan di lantai 2 –yang terdiri atas living room, kamar utama, dua kamar anak, serta satu kantor mini.

Highlight ada pada kamar utama. Yohanes dan desainer interior Valdy Wijaya menyulap area yang luasnya nyaris separo lantai 2 itu bak vila. ”Kamar ini paling luas karena kamar owner yang sebelumnya sempit. Cuma seluas kamar kos,” ungkap Yohanes. Ruangan itu ditata menarik dengan konsep mirip maze.

Bagian masuk menyerupai lorong –yang dinding kayunya disulap menjadi lemari– dengan finishing senada lantai. Saat akan menuju kamar mandi dalam, ada ”lorong” berupa rak penyimpanan. Suasana resor menyapa lewat cahaya matahari yang leluasa masuk, material granite tile, hingga tanaman indoor.

Desainer interior Valdy Wijaya menguatkan suasana homey lewat tata lighting yang cermat. Misalnya, tambahan lampu di bawah dan dinding sisi tangga untuk menonjolkan siluet. Di kamar utama, pencahayaan membuat ruangan terasa hangat. Ruangan pun megah tanpa berlebihan.